Amalan Hari Arafah adalah ibadah-ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena keutamaannya yang luar biasa. Hari Arafah, yang jatuh pada 9 Dzulhijjah, bukan hanya puncak ibadah haji tetapi juga hari istimewa bagi seluruh umat Islam untuk memperbanyak amal saleh.
Wukuf dimulai sejak tergelincir matahari (waktu Zuhur) hingga terbenamnya matahari. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Haji itu adalah Arafah.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan betapa penting dan agungnya momen tersebut dalam ibadah haji. Tanpa wukuf di Arafah, ibadah haji dianggap tidak sah.
Namun, keutamaan Hari Arafah tidak hanya berlaku bagi mereka yang sedang berhaji. Bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji, hari ini tetap istimewa. Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk berpuasa di Hari Arafah, karena beliau bersabda:
“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Hari Arafah juga termasuk salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Allah melimpahkan ampunan, rahmat, dan pembebasan dari api neraka bagi hamba-hamba-Nya yang memohon dengan tulus.
Amalan Hari Arafah yang Dianjurkan
Karena keutamaan Hari Arafah sangat besar, umat Islam dianjurkan untuk mengisi hari ini dengan berbagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Bagi yang tidak sedang menunaikan haji, ini adalah kesempatan emas untuk memperbanyak amal saleh dan memperbaiki kualitas spiritual.
Berikut beberapa amalan utama di Hari Arafah:
1. Memperbanyak Doa – Doa Terbaik Adalah di Hari Arafah
Hari Arafah dikenal sebagai hari terbaik untuk berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah.”
(HR. Tirmidzi, no. 3585)
Ini adalah waktu di mana langit terbuka, dan doa-doa kaum Muslimin diangkat tanpa hijab. Maka gunakan momen ini untuk memohon ampunan, petunjuk, dan keberkahan dalam hidup dunia dan akhirat.
2. Menghadirkan Keikhlasan – Allah Membanggakan Hamba-Nya di Hari Arafah
Dalam sebuah hadis yang menggambarkan kemuliaan Hari Arafah, disebutkan bahwa Allah turun ke langit dunia dan membanggakan hamba-hamba-Nya yang berkumpul di Arafah, dengan mengatakan:
“Lihatlah hamba-hamba-Ku itu! Mereka datang dari segala penjuru dengan rambut kusut dan tubuh berdebu… Saksikanlah oleh kalian (wahai para malaikat), bahwa Aku telah mengampuni mereka.”
Ketika para malaikat menyebutkan ada sebagian hamba yang belum layak diampuni, Allah tetap berfirman:
“Aku telah mengampuni mereka.”
Ini menunjukkan luasnya rahmat Allah pada Hari Arafah, dan betapa besarnya peluang pengampunan bagi siapa pun yang benar-benar merendahkan hati di hadapan-Nya.
Baca Juga : Siapa Ulil Amri? Memahami Makna dan Kewajiban Menaati Mereka
3. Hari Di Mana Allah Paling Banyak Membebaskan Hamba dari Api Neraka
Hari Arafah memiliki keistimewaan luar biasa karena pada hari inilah Allah paling banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka selain Hari Arafah. Dia mendekat kepada mereka, lalu membanggakan mereka di hadapan para malaikat seraya berfirman: ‘Apa yang mereka inginkan?’”
(HR. Muslim No. 1348)
Inilah kesempatan besar bagi setiap Muslim—baik yang berhaji maupun tidak—untuk memohon ampunan dengan sungguh-sungguh. Hari Arafah adalah momentum penuh rahmat untuk membersihkan dosa dan memperbarui taubat.
4. Membaca Kalimat Tauhid: Dzikir Terbaik di Hari Arafah
Hari Arafah juga merupakan waktu istimewa untuk mengucapkan dzikir tauhid yang agung, yaitu kalimat yang dibaca para nabi pada sore hari Arafah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Kalimat terbaik yang aku dan para nabi ucapkan pada senja hari Arafah adalah:
‘Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.’”
(HR. Ath-Thabrani, lihat Silsilah Ash-Shahihah No. 1503)
Kalimat ini bukan hanya dzikir biasa. Ia adalah inti dari akidah tauhid, pengakuan akan kekuasaan dan keagungan Allah SWT. Ucapkan dzikir ini sebanyak-banyaknya, khususnya pada sore hari Arafah, sambil menghadirkan hati yang khusyuk dan penuh harap.
5. Bertakbir dari Shubuh Hari Arafah hingga Akhir Hari Tasyrik
Hari Arafah juga menandai dimulainya takbir muqayyad, yaitu takbir yang dibaca setiap selesai shalat fardhu. Amalan ini dianjurkan sejak Shubuh Hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, disebutkan:
“Kami pagi-pagi bersama Rasulullah ﷺ dari Mina menuju Arafah. Di antara kami ada yang bertalbiyah dan ada pula yang bertakbir.”
(HR. Muslim No. 1284)
Takbir ini merupakan syiar tauhid dan bentuk pengagungan kepada Allah SWT. Maka dari itu, jangan lewatkan momen-momen selepas shalat untuk menghidupkan kalimat takbir, tahlil, dan tahmid sebagai bentuk ibadah lisan di hari-hari yang paling utama.
6. Berpuasa pada Hari Arafah – Menghapus Dosa Dua Tahun
Bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan haji, puasa di Hari Arafah adalah amalan paling utama. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Puasa Hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar ia menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim No. 1162)
Bayangkan, satu hari puasa dengan pahala penghapus dosa selama dua tahun—inilah keutamaan luar biasa yang tidak boleh dilewatkan. Maka, bagi yang mampu, berpuasalah di tanggal 9 Dzulhijjah, niatkan dengan ikhlas, dan isi harinya dengan dzikir serta doa.
7. Perbanyak Amal Shalih – Hari Arafah Termasuk dari 10 Hari Terbaik
Hari Arafah termasuk dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang disebut dalam hadis sebagai hari-hari terbaik untuk beramal shalih. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada amal shalih yang lebih dicintai Allah dibandingkan amal yang dilakukan pada hari-hari ini (yakni 10 hari Dzulhijjah).”
Para sahabat bertanya, “Termasuk jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab: “Termasuk jihad, kecuali orang yang keluar berjihad dengan diri dan hartanya lalu tidak kembali sedikit pun.”
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)
Ini menunjukkan betapa istimewanya beramal pada Hari Arafah—baik berupa sedekah, tilawah Al-Qur’an, shalat sunnah, membantu sesama, maupun amal hati seperti sabar dan syukur.
8. Membaca Doa “Sapu Jagat” – Doa yang Paling Sering Dibaca Nabi ﷺ
Salah satu amalan yang dianjurkan di Hari Arafah dan hari-hari tasyrik adalah membaca doa sapu jagat, yaitu:
“Allahumma rabbanaa aatina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar.”
(Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat, dan jauhkan kami dari siksa neraka)
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Doa ini adalah doa yang paling sering dibaca oleh Nabi ﷺ.”
(HR. Bukhari No. 2389, Muslim No. 2690)
Doa ini mencakup keselamatan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membacanya berulang kali di Hari Arafah, terutama dalam kondisi khusyuk dan penuh harap akan rahmat Allah.