Cicak sering dianggap hewan yang tidak berbahaya karena ukurannya kecil. Namun, kehadiran cicak yang berlebihan di dalam rumah ternyata bisa membawa risiko kesehatan yang serius. Bahaya cicak di rumah ini kerap kali tidak disadari, padahal bisa menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya.. Bukan karena gigitannya, melainkan melalui kotoran dan jejak-jejak yang mereka tinggalkan di dinding, langit-langit, atau bahkan area dapur. Tanpa disadari, hal ini bisa menjadi media penyebaran bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius.
5 Bahaya Cicak di Rumah
1. Salmonellosis
Salah satu penyakit yang paling sering dikaitkan dengan keberadaan cicak di rumah adalah salmonellosis, yaitu infeksi akibat bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat ditemukan dalam kotoran cicak, dan berpotensi mengontaminasi makanan, peralatan makan, atau permukaan dapur jika tidak dibersihkan dengan baik.
Gejala Salmonellosis meliputi:
-
Diare
-
Demam
-
Mual dan muntah
-
Nyeri perut atau kram
Infeksi ini bisa menjadi sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dan segera membersihkan area yang terkena kotoran cicak.
2. Alergi dan Gangguan Pernapasan
Selain risiko infeksi, kehadiran cicak juga dapat memicu reaksi alergi dan gangguan sistem pernapasan. Salah satu penyebabnya adalah kotoran cicak yang mengering, kemudian berubah menjadi partikel halus dan bercampur dengan debu di dalam rumah. Jika partikel ini terhirup, bisa memicu respons alergi maupun iritasi saluran napas.
Gejala yang Umum Terjadi:
-
Kambuhnya asma
-
Batuk berkepanjangan
-
Rasa sesak atau iritasi pada saluran pernapasan
Orang yang memiliki riwayat asma, alergi debu, atau gangguan pernapasan kronis sangat rentan terhadap efek ini. Risiko akan meningkat jika jumlah cicak di rumah tidak terkendali dan kebersihan lingkungan tidak dijaga dengan baik.
3. Keracunan Makanan
Cicak dikenal aktif pada malam hari dan sering berkeliaran di area dapur saat rumah dalam keadaan sepi. Mereka bisa dengan mudah merayap di atas makanan terbuka, peralatan dapur, atau tempat penyimpanan bahan makanan. Tanpa disadari, air liur, kotoran, dan jejak kakinya dapat mengkontaminasi permukaan tersebut dan menyebabkan kontaminasi silang.
Jika makanan yang terkontaminasi tidak dibersihkan atau dimasak dengan baik, maka risiko keracunan makanan pun meningkat, terutama jika dikonsumsi dalam kondisi mentah atau setengah matang.
Gejala Umum Keracunan Makanan:
-
Mual
-
Muntah
-
Sakit perut
-
Diare
Anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut usia lebih rentan mengalami efek serius dari keracunan makanan, sehingga penting untuk menjaga dapur tetap bersih dan tertutup dari gangguan cicak.
4. Infeksi Kulit
Meskipun kasusnya tidak terlalu umum, kotoran cicak yang menempel pada pakaian, seprai, atau lantai tetap berpotensi menimbulkan masalah pada kulit. Ketika kotoran ini bersentuhan dengan kulit yang terluka atau sensitif, bisa menyebabkan iritasi atau bahkan infeksi kulit ringan.
Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan, terutama mereka yang suka bermain di lantai atau memasukkan tangan ke mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area bermain dan tempat tidur sangat penting untuk mencegah risiko ini.
5. Leptospirosis (Secara Tidak Langsung)
Leptospirosis memang lebih dikenal sebagai penyakit yang ditularkan oleh tikus, namun infeksi ini juga bisa terjadi secara tidak langsung melalui air yang terkontaminasi kotoran hewan lain, termasuk cicak. Ketika air yang tercemar masuk ke tubuh melalui luka terbuka, goresan di kulit, atau selaput lendir seperti mata dan mulut, maka bakteri penyebab leptospirosis bisa masuk dan berkembang.
Risiko ini lebih besar terjadi di rumah yang lembap, jarang dibersihkan, atau memiliki sirkulasi udara yang buruk, karena lingkungan seperti itu cenderung menjadi tempat favorit hewan-hewan kecil seperti cicak untuk bersembunyi.
Mengapa Cicak Sering Berkeliaran di Dalam Rumah?
Cicak bukan tanpa alasan sering muncul di rumah. Keberadaan mereka biasanya menandakan bahwa lingkungan rumah menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal yang ideal. Berikut beberapa faktor yang membuat rumah menjadi tempat favorit cicak:
-
Banyaknya Serangga Kecil
Cicak memangsa serangga seperti nyamuk, lalat, atau semut. Jika jumlah serangga di rumah tinggi, maka cicak akan betah tinggal karena merasa mudah mendapatkan makanan. -
Lampu Terang di Malam Hari
Penerangan yang terang, terutama di dapur atau teras pada malam hari, akan menarik serangga. Serangga ini kemudian menjadi mangsa cicak, sehingga mereka ikut datang. -
Kebersihan Dapur yang Kurang Terjaga
Sisa makanan yang tercecer, sampah organik, atau dapur yang lembap dapat menarik serangga dan pada akhirnya juga menarik cicak. -
Sudut Rumah yang Lembap dan Jarang Dibersihkan
Area seperti belakang lemari, kolong meja, atau pojok plafon yang jarang dibersihkan menjadi tempat ideal bagi cicak untuk bersembunyi dan berkembang biak.
Dengan mengetahui penyebab-penyebab ini, kamu bisa mulai mencegah kehadiran cicak dengan cara yang lebih efektif.
Cara Mencegah dan Mengusir Cicak di Rumah
Untuk mengurangi risiko penyakit akibat cicak, menjaga kebersihan rumah adalah langkah utama. Berikut beberapa cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dan mengusir cicak dari rumah:
-
Rutin Membersihkan Rumah, terutama area dapur, ruang makan, dan tempat yang sering lembap atau tersembunyi.
-
Simpan Makanan dalam Wadah Tertutup untuk menghindari kontaminasi dan menarik serangga.
-
Tutup Celah pada Dinding atau Plafon yang dapat menjadi jalur masuk atau tempat persembunyian cicak.
-
Gunakan Aroma Alami yang Tidak Disukai Cicak seperti kapur barus, bawang putih, kulit telur, atau daun pandan.
-
Kurangi Populasi Serangga, misalnya dengan memasang kawat nyamuk atau menggunakan lampu anti-serangga.
Dengan lingkungan yang bersih dan tertutup, cicak akan kesulitan berkembang biak atau menetap di dalam rumah.
Penutup
Cicak memang tampak tidak berbahaya, namun dalam jumlah banyak dan jika dibiarkan bebas berkeliaran, mereka bisa menjadi sumber berbagai penyakit. Kotoran, air liur, dan jejak kakinya dapat mengontaminasi makanan, peralatan dapur, hingga memicu alergi dan gangguan kesehatan lainnya. Maka dari itu, penting bagi setiap penghuni rumah untuk lebih waspada dan aktif menjaga kebersihan, serta mengambil langkah pencegahan sejak dini agar rumah tetap aman dan sehat untuk seluruh anggota keluarga.