Home Kehidupan Muslim Makan dan Minum sambil Berdiri, Apa Risikonya Menurut Islam dan Sains?

Makan dan Minum sambil Berdiri, Apa Risikonya Menurut Islam dan Sains?

by admin
0 comments

Makan dan minum sambil berdiri sering dianggap sepele, padahal dalam Islam dan ilmu kesehatan, kebiasaan ini memiliki risiko yang tak boleh diabaikan. Pertanyaan seperti “Kenapa tidak boleh makan dan minum sambil berdiri?” kerap muncul karena hal ini berkaitan langsung dengan adab harian yang sering dilakukan tanpa sadar. Berikut penjelasannya dari sudut pandang agama dan sains.

Dari Sisi Islam: Anjuran Adab Rasulullah ﷺ

Dalam ajaran Islam, makan dan minum sambil berdiri tidak dianjurkan. Bahkan, beberapa hadis menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ secara tegas melarang kebiasaan ini.

Hadis dari Nabi ﷺ:
“Janganlah salah seorang dari kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa, maka hendaklah ia memuntahkannya.”
(HR. Muslim)

Larangan ini menunjukkan pentingnya adab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat makan dan minum. Posisi duduk saat makan dianggap lebih sopan, lebih sehat, dan menunjukkan kerendahan hati serta kesadaran dalam menikmati nikmat Allah.

Teladan Nabi ﷺ dan Pandangan Para Sahabat

Dalam riwayat lain, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Sesungguhnya Nabi ﷺ melarang seseorang minum sambil berdiri.”
(HR. Muslim)

Namun, ada juga riwayat yang menunjukkan adanya kelonggaran dalam kondisi tertentu. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah berkata:

“Aku melihat Rasulullah ﷺ minum sambil berdiri, maka aku juga melakukannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari berbagai hadis tersebut, para ulama menyimpulkan bahwa hukum minum sambil berdiri adalah makruh (tidak disukai), bukan haram. Artinya, sebaiknya dihindari dalam kondisi normal, kecuali jika ada kebutuhan atau alasan mendesak.

Risiko Kesehatan Makan dan Minum sambil Berdiri

Bukan hanya secara adab, para pakar kesehatan juga menemukan beberapa dampak negatif dari kebiasaan makan atau minum sambil berdiri. Berikut penjelasannya:

Baca Juga  Hantu Itu Tidak Ada? Inilah Bukti dan Penjelasannya - Apakah Hantu Itu Ada?

1. Sistem Pencernaan Tidak Optimal

Saat berdiri, posisi tubuh tidak mendukung proses pencernaan yang baik. Makanan atau minuman bisa masuk terlalu cepat ke sistem pencernaan tanpa melalui penyaringan alami. Ini dapat menyebabkan perut terasa tidak nyaman, kembung, atau gangguan pencernaan lainnya.

2. Beban Berlebih pada Ginjal

Minum sambil berdiri memungkinkan air langsung masuk ke kandung kemih tanpa disaring dengan optimal oleh ginjal. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memperberat kerja ginjal dan berdampak pada kesehatan saluran kemih.

3. Risiko Tersedak Meningkat

Saat berdiri, tubuh dalam posisi tegak yang membuat makanan atau minuman masuk lebih cepat ke tenggorokan. Hal ini dapat meningkatkan risiko tersedak, terutama pada anak-anak yang sistem koordinasinya belum sekuat orang dewasa. Inilah mengapa penting membiasakan makan dan minum dengan posisi duduk yang lebih aman.

Baca Juga : 10 Kebiasaan Buruk di Malam Hari yang Bisa Merusak Kesehatan

Renungan: Adab Kecil, Hikmah Besar

Makan dan minum memang aktivitas yang terlihat sederhana, namun Islam mengajarkan bahwa adab dalam hal kecil sekalipun memiliki makna besar. Larangan atau anjuran Rasulullah ﷺ bukan sekadar soal tata krama, tetapi penuh hikmah yang menyentuh aspek kesehatan, ketenangan jiwa, dan kesadaran diri.

“Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia telah mencintaiku.”
(HR. Tirmidzi)

Menjaga adab saat makan dan minum bukan hanya bentuk ketaatan kepada sunnah Nabi ﷺ, tapi juga upaya menjaga kesehatan diri sebuah bentuk ibadah dalam keseharian.

You may also like

Leave a Comment