Home Inspirasi dan Kisah Islami Permusuhan Abu Jahal dan Nabi Muhammad ﷺ: Pelajaran dari Sejarah Islam

Permusuhan Abu Jahal dan Nabi Muhammad ﷺ: Pelajaran dari Sejarah Islam

by admin
0 comments

Permusuhan Abu Jahal terhadap Nabi Muhammad ﷺ menjadi salah satu bukti nyata kesabaran dalam dakwah. Rasulullah ﷺ tetap menyebarkan Islam meskipun dihadang hinaan dan ancaman. Dalam perjalanan dakwah Rasulullah ﷺ, ada banyak ujian berat yang beliau hadapi. Salah satu yang paling terkenal adalah permusuhan dari Abu Jahal—salah satu tokoh kafir Quraisy yang paling keras menentang ajaran Islam. Kisah ini bukan hanya bagian dari sejarah, tapi juga menjadi pelajaran penting tentang kesabaran, keberanian, dan keteguhan dalam menyampaikan kebenaran.

Permusuhan Abu Jahal Rasulullah ﷺ dan Ujian dari Kaum Quraisy

Nabi Muhammad ﷺ adalah sosok yang penuh kesabaran. Dalam menyebarkan ajaran Islam, beliau tidak hanya menghadapi penolakan, tapi juga caci maki, intimidasi, dan rencana pembunuhan. Namun, beliau tidak pernah membalas dengan kemarahan. Sebaliknya, beliau tetap berdakwah dengan hikmah dan keteguhan hati.

Salah satu kisah yang tercatat dalam Sirah Nabawiyah adalah pernyataan terbuka Abu Jahal di hadapan kaumnya. Dengan penuh kebencian, ia berkata:

“Wahai kaum Quraisy. Sesungguhnya Muhammad datang kepada kalian dengan membawa ajaran yang mencela tuhan-tuhan kita, mengolok-olok akal kita, dan menghina nenek moyang kita. Demi Tuhan, besok aku akan menunggunya dengan sebuah batu besar. Saat dia sujud, aku akan menghantam kepalanya. Aku ingin melihat siapa yang akan menghentikanku.”

Abu Jahal Merencanakan Pembunuhan Saat Nabi Shalat

Benar saja, keesokan harinya Abu Jahal membawa sebuah batu besar dan duduk di tempat yang biasa dilewati Rasulullah ﷺ. Ia berniat menjalankan rencananya ketika melihat Nabi sedang sujud dalam shalat. Sementara itu, para pembesar Quraisy duduk di sekitar Ka’bah, menanti apa yang akan terjadi.

Namun apa yang terjadi setelahnya justru menunjukkan perlindungan Allah terhadap Nabi-Nya. (Penjelasan selanjutnya bisa disambung di bagian berikutnya).

Baca Juga  5 Ucapan yang Sebaiknya Tidak Diucapkan Suami kepada Istri Soal Keuangan Keluarga

Baca Juga : 5 Strategi Melawan Penjajahan Israel Menurut Al-Qur’an

Gagalnya Rencana Abu Jahal karena Perlindungan Allah

Benar saja, pada keesokan harinya, Abu Jahal datang membawa sebuah batu besar dan duduk menunggu kedatangan Nabi Muhammad ﷺ. Ia bersiap menjalankan niat jahatnya. Sementara itu, para pembesar Quraisy memperhatikannya dari kejauhan, menunggu dengan penuh rasa ingin tahu.

Tidak lama kemudian, Rasulullah ﷺ datang dan langsung menunaikan shalat. Saat beliau sedang sujud, Abu Jahal bangkit dan perlahan mendekat, membawa batu di tangannya. Namun, sesuatu yang luar biasa terjadi.

Ketika Abu Jahal hampir mencapai Rasulullah ﷺ, tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat, wajahnya berubah pucat pasi, dan ia pun menjatuhkan batu yang digenggamnya. Ia mundur dengan penuh ketakutan, seperti orang yang melihat sesuatu yang mengerikan.

Orang-orang Quraisy yang menyaksikan kejadian itu dari kejauhan pun terheran-heran. Salah satu dari mereka menghampiri Abu Jahal dan bertanya, “Apa yang terjadi denganmu wahai Abu Jahal?”

Dengan wajah yang masih ketakutan, Abu Jahal menjawab:

“Ketika aku mendekatinya dan hendak menghantamkan batu ke kepalanya, tiba-tiba aku melihat seekor unta besar menghalangiku. Belum pernah aku melihat unta seperti itu sebelumnya. Unta itu seolah hendak menerkamku!”

Pelajaran dari Kisah Abu Jahal dan Rasulullah ﷺ

Kisah ini menunjukkan bahwa Allah ﷻ senantiasa melindungi Rasul-Nya dari segala makar dan rencana jahat para penentang dakwah. Abu Jahal, meskipun begitu keras permusuhannya, tidak mampu menyentuh Nabi Muhammad ﷺ sedikit pun jika Allah tidak mengizinkannya.

Ini juga menjadi pelajaran penting bagi kaum Muslimin: bahwa dalam menjalankan dakwah dan kebaikan, akan selalu ada ujian. Namun, siapa yang bersabar dan bergantung kepada Allah, maka pertolongan-Nya pasti datang.

You may also like

Leave a Comment