Home Hadis dan Quran Kapan Waktu Rasulullah Membaca Al-Ikhlas dan Al-Kafirun Saat Shalat

Kapan Waktu Rasulullah Membaca Al-Ikhlas dan Al-Kafirun Saat Shalat

by admin
0 comments

Kapan waktu Rasulullah membaca Al-Ikhlas dan Al-Kafirun saat shalat? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan Muslim yang ingin meneladani sunnah Nabi ﷺ dalam ibadah sehari-hari. Ternyata, sejumlah hadis shahih menunjukkan rutinitas Nabi ﷺ membaca dua surat ini dalam shalat sunnah tertentu

Kebiasaan Rasulullah ﷺ dalam Membaca Surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun

Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, disebutkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ sering membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua, terutama dalam shalat sunnah sebelum Subuh dan setelah Maghrib.

Beliau berkata:

“Aku memperhatikan Rasulullah ﷺ lebih dari dua kali dalam riwayat lain disebutkan belasan kali beliau membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas di dua rakaat sebelum Subuh dan dua rakaat setelah Maghrib.”
(HR. Ahmad, no. 4763; dinyatakan sahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth).

Dalam riwayat lain, Ibnu Umar juga menegaskan:

“Aku mengamati Rasulullah ﷺ sebanyak dua puluh kali, beliau membaca Al-Kafirun dan Al-Ikhlas pada dua rakaat setelah Maghrib dan dua rakaat sebelum Subuh.”
(HR. An-Nasa’i, no. 992; dinilai hasan oleh Al-Albani).

Hikmah dari Pemilihan Kedua Surat Ini

Surat Al-Kafirun menegaskan prinsip tauhid dan penolakan terhadap segala bentuk kesyirikan, sedangkan Al-Ikhlas adalah manifestasi murni dari keesaan Allah. Kombinasi dua surat ini sangat tepat sebagai pembuka dan penutup hari, menguatkan akidah dan memperkokoh iman di setiap waktu-waktu penting shalat sunnah.

Kesimpulan

Dari beberapa riwayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa waktu terbaik membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat sunnah adalah:

  • Dua rakaat sebelum Subuh (shalat sunnah Fajar)

  • Dua rakaat setelah Maghrib (shalat sunnah ba’diyah Maghrib)

Mengikuti kebiasaan Rasulullah ﷺ dalam hal ini merupakan bentuk kecintaan kita kepada beliau dan usaha meneladani sunnah secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga  Mengapa Suami Sering Minta Jima? Ini 5 Alasannya dari Sisi Syariat

Baca Juga : Mengapa Kita Harus Terus Memperbaiki Shalat? Ini 4 Alasannya Menurut Islam

Hadis Lain Tentang Kebiasaan Nabi ﷺ

Selain riwayat dari Ibnu Umar, beberapa sahabat lain juga meriwayatkan kebiasaan Rasulullah ﷺ membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas pada dua rakaat sebelum Subuh dan setelah Maghrib.

Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Tak terhitung aku mendengar Rasulullah ﷺ membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas ketika shalat dua rakaat setelah Maghrib dan dua rakaat sebelum Subuh.”
(HR. Tirmidzi no. 431; dinilai sahih oleh Al-Albani).

Sementara itu, istri beliau, Aisyah radhiyallahu ‘anha, juga menyampaikan:

“Nabi ﷺ terbiasa membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas ketika mengerjakan dua rakaat sebelum Subuh dan dua rakaat setelah Maghrib.”
(HR. Thabrani dalam Al-Ausath no. 7304).

Anjuran Merutinkan Membaca Al-Ikhlas dan Al-Kafirun

Berdasarkan kumpulan hadis ini, para ulama menyimpulkan bahwa disunnahkan untuk membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas saat shalat sunnah qabliyah Subuh dan ba’diyah Maghrib. Ini adalah amalan ringan namun sangat dianjurkan karena mengandung keutamaan akidah dan tauhid yang kuat.

  • Shalat qabliyah Subuh adalah amalan sunnah dua rakaat sebelum Subuh, yang disebut Rasulullah ﷺ lebih baik dari dunia dan seisinya.

  • Shalat ba’diyah Maghrib adalah amalan dua rakaat sunnah setelah shalat Maghrib yang memperkuat awal malam kita dengan ibadah.

Makna Tauhid dari Surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun

Dua surat pendek ini menyimpan makna besar dalam ajaran tauhid. Surat Al-Ikhlas menegaskan keyakinan kita bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Esa, tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada satu pun yang setara dengan-Nya. Ini adalah bentuk tauhid rububiyah dan asma’ wa sifat, yaitu tentang apa yang harus kita yakini tentang Allah.

Baca Juga  Istri Toksik dalam Rumah Tangga: Tanda, Dampak, dan Solusi Islami

Sementara itu, Surat Al-Kafirun mengajarkan prinsip tauhid uluhiyah tentang kepada siapa kita menyembah dan beribadah. Di dalamnya terkandung pesan jelas bahwa seorang Muslim tidak boleh mencampurkan ibadah kepada Allah dengan ibadah kepada selain-Nya, dan bahwa seorang mukmin punya batas tegas dalam loyalitas dan perlawanan terhadap kekufuran.

Kebiasaan Rasulullah ﷺ membaca kedua surat ini di awal pagi dan malam melalui shalat sunnah menunjukkan bahwa beliau selalu mengawali dan mengakhiri hari dengan ikrar tauhid yang murni. Ini bukan sekadar bacaan rutin, tapi wujud komitmen spiritual seorang Muslim.

You may also like

Leave a Comment